Rizal Ramli : “UJUNG KUKU LUKA, DAGING TERSAKITI”

IMG_9090(Ambon, 28/5). Mengutip filosofi orang Maluku: ‘potong di kuku rasa di daging’, yang oleh Menko Maritim dan Sumberdaya Dr. Rizal Ramli diucapkan sebagai “Ujung Kuku Luka, Daging Tersakiti” artinya “kalau saudara-saudara di Maluku sakit, saya pun merasa sakit, Kalau merasa kepahitan dan kesedihan saya pun merasa kepahitan dan kesedihan, kalau Saudara-saudara di Maluku merasa gembira dan bahagia, saya pun merasa gembira dan bahagia”, itulah deretan kalimat yang diucapkan Menteri Rizal Ramli saat mengantar kuliah umumnya di UNPATTI yang disambut dengan tepuk tangan riuh peserta yang memadati Auditorium Kampus UNPATTI Ambon.

Kuliah Umum dengan jumlah peserta lebih dari 1500 peserta dari berbagai kalangan baik dari para guru besar dan civitas akademika UNPATTI, Mahasiswa PTS dan Politeknik, unsur Pimpinan Daerah dan Tokoh Masyarakat, pemerhati pendidikan, pemerhati lingkungan, para Latupati, Guru, bahkan siswa-siswi SMA, hadir dan sangat antusias ingin mendengar penjelasan Menko Maritim dan Sumberdaya terkait pembangunan Blok Migas Masela.

IMG_9074Acara tersebut diawali dengan sambutan berturut-turut dari Direktur Archipelago Solidarity Foundation Angelina Pattiasina, Rektor UNPATTI Prof. M. J. Saptenno, dan Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua SH, MH, yang sekaligus membuka acara Kuliah Umum tersebut yang ditandai dengan memukul tifa yang membangkitkan semangat orang Maluku.

“Paradigma Baru Pemanfaatan SDA Gas Bumi Lapangan Abadi Blok Masela untuk Pengembangan Wilayah dan Pembangunan Industri Nasional “, merupakan tema Kuliah Umum Menteri Rizal Ramli.

Selaras dengan pernyataan Presiden RI pada Konferensi Pers di Pontianak, 23 Maret 2016 lalu bahwa rencana Pengembangan Lapangan Abadi – Blok Masela  yang dilaksanakan dengan Skema “ONSHORE” (di Darat) akan membawa dampak ekonomi yang luar biasa bagi rakyat Maluku.

“Bukan Hanya sekedar  memindahkan  Kilang  LNG  dari  laut ke darat akan tetapi Pengembangan Lapangan Abadi  Blok Masela harus dengan paradigma baru, yaitu SDA sebagai motor penggerak ekonomi dan pengembangan wilayah, bukan sekadar sumber penerimaan negara”, kata Dr. Rizal Ramli dalam paparan kuliah umumnya. Lebih lanjut katanya: “untuk itu, pembangunan dan pengembangan nya harus dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi dengan perencanaan yang seksama dan tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa. Pembangunan Kilang LNG dan Industri Petrokimia di darat akan memberi nilai tambah tinggi serta memacu tumbuhnya industri-industri lokal di Wilayah Maluku  dan sekitarnya”.

IMG_8986Dijelaskannya bahwa dengan adanya pembangunan kilang di darat maka peluang pendapatan Pengembangan Gas Bumi  untuk LNG dan Industri Petrokimia Lapangan Abadi – Blok Masela dengan asumsi harga minyak sebesar 60 US dollar/barel dapat menghasilkan ±9 milyar Dollar setahun atau setara dengan 177 trilyun rupiah.  Angka itu dimungkinkan karena pengembangan industri petrokimia berbahan baku Gas menghasilkan beberapa hasil produksi antara lain bahan cat, lem, diaper, polymer, bahan plastik, pipa, formika, fibre-glass, dan masih ratusan lagi bahan turunan yang dapat dihasilkan. Begitu banyak yang akan dihasilkan dengan industri gas abadi ini, akan tetapi mengutip kalimat bijak It doesn’t  matter  how  many  resources  you have, if you don’t know how to use them,  they  will never  be  enough yang dapat dimaknai bahwa seberapa banyak sumberdaya yang dimiliki akan tidak terasa  cukup jika tidak mampu memanfaatkan dan mengaturnya. Untuk itu,  sekali lagi Pak Menteri mengangkat filosofi orang Maluku “Sagu Salempeng dipatah dua”, menghimbau dan mengingatkan masyarakat Maluku agar jangan saling “berebut” dan lebih baik mengatur dan mengelolanya dengan bijak agar tercipta kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

IMG_9105Sesi  tanya-jawab dengan moderator Prof. Bob Mosse. Beberapa pertanyaan  yang di ajukan dari mahasiswa, siswa dan guru, cukup mewakili keingintahuan peserta dan jawaban yang disampaikan oleh  Pak Menteri. Sesi tanya jawab hanya berlangsung belasan menit  hal ini dikarenakan jadwal penerbangan kembali pak Menteri dan Rombongan ke Jakarta. Pertukaran Cindera mata dan foto bersama mengakhiri kegiatan kuliah umum ini.

Disela Makan siang, Pak Menteri meluangkan waktu bertemu dengan beberapa Mahasiswa dan mengajak mereka untuk mengawal seluruh kegiatan pembangunan gas abadi Blok Masela ini. Pesannya kepada Mahasiswa “Kawallah Pembangunan Masela ini untuk kesejahteraan rakyat Maluku”.

Kegiatan Kuliah Umum Dr. Rizal Ramli di Kampus Orang Basudara , acaranya berjalan dengan baik dan lancar dengan adanya koordinasi intens antara staf Kemenko; Dr. Haposan, Pak Kasino, Pak Arief, Pak Hari,  Pak Agus, Ibu Elly, pak Budi dkk., dengan Protokol Pemda Maluku, dan Staf UNPATTI. HOTUMESE…!

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *