Pengukuhan Prof. Dr. Pamella Mercy Papilaya, M.Pd sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Biologi

UNPATTI,- Universitas Pattimura kembali menggelar Rapat Terbuka Luar Biasa Senat Universitas Pattimura Dalam Rangka Pengukuhan Prof. Dr. Pamella Mercy Papilaya, M.Pd sebagai Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Pendidikan Biologi Pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura dengan Pidato Pengukuhan Guru Besar “Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Berbasis Sound Of Green Memeberdayakan Tumbuhan Gandaria (Bouea macrophylla) Endemik Maluku”, senin (23/8) yang berlangsung di Gedung Auditorium Universitas Pattimura dengan memperhatikan Protokol Kesehatan Covid 19.

Pengukuhan Prof. Dr. Pamella Mercy Papilaya, M.Pd berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor : 51006/ MPK.A /KP.0501/2021 Tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen dan Surat Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen Nomor : 164/E4/KP/GB/2021, dan Surat Rektor Universitas Pattimura Nomor :  183/UN13/KP/2018 tanggal 8 Januari 2018.

Prof. Dr. Pamela Mercy Papilaya, M.Pd dalam pindatonya yang berjudul Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Berbasis Sound Of Green Memeberdayakan Tumbuhan Gandaria (Bouea macrophylla) Endemik Maluku disampaikan bahwa Maluku sebagai wilayah kepulauan di dalam Kawasan Wallcea, memiliki biodiversitas flora dan fauna yang unik, sangat beragam dan beberapa bersifat endemic. Salah satu tumbuhan endemic Maluku yang mengalami deferensi dan adaptasi terhadap lingkungan yang cukup lama adalah tumbuhan Gandaria (Bouea Macrophylla), yang mendominasi tinggi pada lokasi hutan di pulau Nusalaut, Haruku, Seram, Saparua dan Pulau Ambon. Masih banyak masyarakat yang belum memahami bahwa tumbuhan ini memiliki potensi sebagai sumber pangan buah yang memiliki kandungan gizi yang tinggi.

Lanjutnya Gandaria (Bouea Macrophylla) merupakan salah satu tumbuhan lokal yang masuk dalam Konsep Forest City yang di aplikasikan dalam enam prinsip yaitu : 1) Konfersi Sumberdaya alam dan habitat satwa; 2) Terkoneksi dengan alam ; 3) Pembangunan rendah karbon ; 4) Sumber daya air yang memadai ; 5) pembengunan terkendali (Anti-Sprwl Development) ; dan 6) Pelibatan masyarakat dalam mewujudkan Forest City. Setiap prinsip dijabarkan berdasarkan kriteria dan indicator untuk memastikan setiap prinsip dapat terpenuhi dalam perencanaan pembangunan, mendukung Ambon sebagai Kota Kreatif berbasis Sound Of Green yang merupakan wahana pendidikan untuk berkreativitas, berinovasi dan berkreasi.

Perkembangan reformasi moderenisasi bidang pendidikan di Maluku sangat penting dan strategis untuk mendorong perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia. Reformasi program pendidikan pada satuan pendidikan mengacu pada perkembangan kurikulumnya, dengan prinsip diverivikasi yang disesuaikan dengan kondisi dan cirri khas potensi yang ada di daerah dan peserta didik atau dengan kata lain pengembangan pendidikan berbasis keunggulan lokal, oleh karena itu, sekolah sebagai unit pelaksana pendidikan formal terdepan yang memiliki berbagai keragaman , kondisi dan lingkungan yang berbeda dengan lainnya, dituntut untuk mendisain kurikulum pendidikannya sesuai prinsip pengembangan kurikulum yang bersifat dinamis dan kreatif serta berkualitas dan menjawab perkembangan, tantangan dan tuntutan jaman. “Mendukung Ambon sebagai kota kreatif dunia oleh UNESCO bersama 65 Kota dunia lainnya maka secara actual telah diterapkan kurikulum muatan lokal wajib pendidikan musik pada satuan pndidikan dasar Kota Ambon. Untuk mendampingi kurikulum muatan wajib pendidikan music, telah dikembangkan juga kurikulum muatan lokal pendampingan dengan prinsip diverivikasi menampilkan sebuah inovasi baru dalam bidang pendidikan sains yaitu Sound of Green (SoG) yang melibatkan lingkungan hidup sebagai sumber belajar”, tutur Prof. Papilaya.

Pengambangan kurikulum Muatan Lokal berbasis Sound of Green memberdayakan tumbuhan Gandaria (B.Marcophylla) memberiakn peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilan dalam pengelolaan pangan buah lokal yang dianggap perlu pada pendidikan dasar dengan demikaian karakteristik budaya lokal Maluku, ketrampilan, niali-nilai luhur budaya mengangkat permasalahan sosial dan lingkungan yang pada akhirnya mampu membekali peserta didik dengan keterampilan dasar pengolaan sumber daya alam sebagai bekal dalam kehidupan (life skill), serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan. “Besar keyakinan saya bahwa kurikulum Pendidikan Musik di Ambon City Of Music, kurikulum muatan lokal pendampinagan kurikulum Pendidikan Musik akan menjadi kurikulum Nasional yang berbeda dengan Kurikulum Nasional yang lain, sebuah pemikiran dari timur yang berbeda dengan daerah lain karena Maluku memiliki ecoregion yang berbeda”. Tutup Prof. Papilaya.

Rektor Universitas Pattimura Prof. Dr. M.J. Saptenno, SH., M.Hum dalam sambutanya mengatakan Prof. Dr. Pamela Mercy Papilaya, M.Pd merupakan guru besar ke- 23 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan guru besar ke-72 di Universitas Pattimura dan ini merupakan suatu kebanggan bagi Universitas Pattimura. Rektor berharap kepada para dosen muda untuk lebih bekerja keras dalam melakukan penelitian dan  menulis jurnal internasional sehingga bisa secepatnya mendapatkan gelar professor di usia yang masih muda.

Lanjut dikatakan mendapatkan gelar guru besar diera ini tidak mudah membutuhkan kerja keras. Dengan bertambahnya satu Guru Besar di Universitas Pattimura diharapkan ada perubahan yang signifikan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi apa yang dihasilkan itu juga bermuara pada aspek kompetitif dan berujung pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Universitas Pattimura sebagai lembaga pendidikan tinggi harus berperan aktif untuk mendorong adanya perubahan dalam berbagai bidang , oleh karena itu setiap orang yang menggeluti bidang ilmunya diharapkan mampu untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran strategis berdasarkan kemampuan akademisnya dan dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dalam mengambil kebijakan-kebijakan untuk perubahan dan pengembangan kedepan apalagi Prof. Papilaya telah mengambil satu judul menarik dalam upaya untuk menghidupkan lagi tumbuhan endemik Maluku.

Hadir dalam Pengukuhan Prof. Dr. Pamela Mercy Papilaya, M.Pd para Kepala Biro para dosen dan tenaga kependidikan dalam lingkup FKIP Unpatti, keluarga dan undangan lainnya  dengan menerapkan protokol kesehatan Covid19.

Selamat dan sukses….!!!!

#UniversitasPattimura
#HumasUnpatti
#PengukuhanGuruBesar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *