UNPATTI MENGABDI DI DUSUN PARIGI WAHAI SERAM UTARA MELALUI PROGRAM PPPUD TAHUN III 2021

Oleh: Prof. Dr. Ir Trijunianto Moniharapon, M.S (Staf pengajar pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpatti)

UNPATTI,- Pengabdian masyarakat merupakan salah satu kegiatan Tridharma dari pengajar di Perguruan Tinggi. Pengabdian masyarakat dilakukan oleh tim dari Unpatti tepatnya dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Fakultas MIPA. Kegiatan pengabdian dimaksud adalah Program Pengembangan produk Unggulan Daerah (PPPUD) tahun ke-3 di 2021 yang dilakukan dari 5 April – 11 April 2021 di dusun parigi Desa Wahai kecamatan Seram Utara kabupaten Maluku provinsi Maluku. Kegiatan ini merupakan diseminasi dari hasil penelitian strategis nasional (PSN) tahun 2018 dan 2019. Inovasi yang dihasilkan adalah Teknologi Produksi Ikan Asin Kadar Garam Rendah dengan kombinasi Atung (Parinarium glaberimum Hassk) yang bermutu tinggi. Pada inovasi ini digunakan garam 10 % (W/V) dan atung 5 % (W/V), perendaman dilakukan secara bertingkat untuk dihasilkan produk ikan asin berkualitas tinggi. Tim dosen yang terlibat dalam kegiatan PPPUD 2021 adalah Prof.Dr.Ir Trijunianto Moniharapon, M.S sebagai ketua dan masing-masing sebagai anggota adalah: Dr. Ir Fredy Pattipeilohy, M.Si, Ir. Lilian M Soukotta, M.P dan Dr. Meigy N Mailoa, S.Pi, M.Si. Tim dibantu oleh Mechiavel M, Spt, M.Si dan Rachel Hutauruk S.Pi. Sedangkan Mahasiswa yang terlibat adalah mahasiswa yang penelitian adalah: William Sahetapy (Nim 2017-67-047), Oyang Dahaklory (Nim 2017-67-0450) dan Revelto Moniharapon (Nim 2017-68-022); mahasiwa yang PKL adalah Khalida Tuhepaly (Nim 2018-67-020) dan Mutiah Ohirat ( Nim 2018-67-038), Selasa (28 September 2021)

Gambar 1. Tim PPPUD 2021 Unpatti siap berangkat ke lokasi Parigi Wahai Seram Utara. Dari kiri ke kanan: Oyang Dahaklory, Khalida Tuhepali, Mutia Ohirat, Dr Meigy N Mailoa, S.Pi, M.Si, Prof. Dr,Ir Trijunianto Moniharapon, M.S.Ir. Lilian.M Soukotta M.P, Revelto D. Moniharapon, Mechiavel, M.S.pt. M.Si, Dr. Ir Fredy Pattipeilohy, M.Si dan William Sahetapy.

Atung (Parinarium glaberimum Hassk) adalah tumbuhan endemik Maluku. Dari hasil penelitian sejak 1991 sampai sekarang. Ada paten tergranted yang didapat oleh Trijunianto Moniharapon di tahun 2018 dan beberapa paten terdaftar yang telah diusulkan. Atung telah terbukti dapat berfungsi sebagai pengawet pangan alami khususnya hasil perikanan segar dan olahan. Atung dapat berfungsi sebagai pengganti bahan pengawet yang tidak direkom oleh BPOM untuk pangan contoh; formalin dan borax. Terutama formalin semakin marak digunakan untuk ikan segar dan olahan (ikan asin).

Pengabdian masyarakat program PPPUD dari kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi adalah paling strategis diterapkan di masyarakat nelayan di kepulauan. Karena umumnya masyarakat nelayan pengolah menghadapi banyak permasalahan sedangkan sifat dari skim ini adalah “problem solving” atau pemecah masalah. Pengolah ikan asin di dusun parigi Wahai sebagai mitra dari kegiatan ini. Telah dibentuk 2 kelompok yaitu kelompok Ikan Tuna dan kelompok ikan Cakalang. Jumlah masing-masing kelompok 12 orang. Kelompok Tuna diketuai oleh ibu Wa Alida sedangkan kelompok Cakalang oleh ibu Nasia. Metode pengabdian yang dilakukan adalah pelatihan dan penyuluhan, implementasi dan pendampingan, monitoring dan evaluasi serta perkenalkan teknologi garam rendah kombinasi atung (invensi). Kegiatan ini dibuka oleh kepala dusun Parigi Bapak Rudiman Wally. Materi-materi penyuluhan yang diberikan oleh masing-masing sebagai berikut: 1). Prof. Dr. Ir Trijunianto Moniharapon, M.S yaitu Aplikasi Teknologi Garam Rendah Kombinasi Atung (Parinarium glaberimum Hassk) untuk Pembuatan Ikan Asin Berkualitas tinggi. 2). Dr. Ir Fredy Pattipeilohy, M.Si yaitu Preparasi larutan pengawet alami atung. 3). Dr Meigy N. Mailoa yaitu Mikrobiologi pada ikan segar dan olahan. 4). Ir Lilian M Soukotta yaitu Mengembangkan karakter wirausaha kaum perempuan. 5). Mechiavel M, S.Pt, M.Si yaitu Biologi dan Penyebaran Atung  (Parinarium glaberimum Hassk).

Gambar 2. Mitra kelompok Cakalang melakukan proses pembuatan ikan asin didampingi Ir. Lilian M. Soukotta dan mahasiswa William Sahetapy, Oyang Dahaklory dan Jalaludin Rumi Kilwouw

Gambar 3. Mitra kelompok Tuna siap memproses ikan sin kadar garam rendah kombinasi atung didampingi Dr. Ir Fredy Pattipeilohy, M.Si dan Dr. Meigy N. Mailoa, S.Pi, M.Si.

Tampaknya dari hasil evaluasi setelah para mitra menerima materi disimpulkan bahwa daya serap atau daya terima baik sekali terbukti dengan nilai rataan masing-masing kelompok 94.5 dan 94.0.  Disamping itu para mitra sangat antusias untuk menerima materi penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan dilanjutkan dengan sealer vakum untuk produk ikan asin. Selanjutnya kegiatan ditutup oleh bapak kadus Rudiman Wally sekaligus acara penyerahan seperangkat barang dari tim PPPUD 2021 Unpatti ke mitra pengolah ikan asin di Parigi Wahai Seram Utara dan mengatungisasi dusun Parigi secara simbolik dengan penanaman pohon atung di depan gedung polindes Parigi Wahai.

Gambar 4. Penanaman pohon atung oleh Tim PPPUD 2021 Unpatti bersama mitra disaksikan kadus parigi bapak Rudiman Wally dan ketua kelompok Tonda Tuna bapak Alwia Kaledupa.

Tim PPPUD 2021 Unpatti menyampaikan terima kasih yang dalam untuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sesuai dengan Kontrak Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat Nomor kontrak induk 067/E4.1/AK.04.AM/2021 dan nomor kontrak turunan 463/UN13.3/AM/2021atas pembiayaan program kegiatan Pengabdian Masyarakat di Dusun Parigi Desa Wahai Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah.

One comment

Leave a Reply to Ridwan Renwarin Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *